Rabu, 4 Ogos 2010

25 Sya'ban

25 Sya'ban...mengingatkan saya tentang peristiwa yang tak mungkin dapat dilupakan sampai bila-bila. Pada tarikh tersebut saya kehilangan insan yang paling saya sayang... Ayah....5 hari sebelum umat islam menyambut Ramadhan. Saya tak mungkin akan melupakan saat itu. Tergerak hati untuk balik bila mendengar ayah sakit. Arwah ayah tak pernah masuk hospital. Itulah pertama dan terakhir sebelum arwah menghembuskan nafas terakhir. Gerak hatiku untuk pulang ke kampung tanpa menghiraukan keesokannya kerja. Niat di hati untuk menjenguk keadaan ayah...tapi rupa-rupanya hari tersebut ayah pergi untuk selamanya. Saya dan adik-adik tak sempat untuk melihat keadaan ayah...Ayah pergi  untuk selamanya tatkala saya hampir sampai di hospital. Waktu itu cuma emak sahaja yang berada disampingnya. Sedih tak terkata, saat mendengar emak menagis dan memberitahu ayah telah tiada. Apa yang ada dalam fikiran waktu itu adalah memikirkan tanggungjawab yang harus saya pikul sebagai anak yang sulung. "Sungguh berat dugaan yang berikan Ya Allah...namun aku redha dengan segala ketentuan..."








..dan selepas 4 tahun berlalu, dengan kekuatan dan ketabahan kami tempuh, kami sekeluarga meneruskan kehidupan tanpa ayah tercinta...Semoga roh ayah bersemadi dengan tenang di sana.....

Ayah
Belum pun ada satu hari yang berlalu
Tanpaku mengenangmu
Terkilan hati ini
Menerima hakikat
Kau tak berkesempatan
Menyaksikan hasil perjuanganku

Percayalah ayah..Selagi hidup ini
Nasib ibu tidak akan dipersiakan
Kami rindu ayah...

Sering ku tanya ...Mana tujuan
Namun hampa jawapannya
Begitu pun masa Tiada mengizinkan
Perginya Tinggalkan semua

Perjuangan Diperjuangkan
Demi Tuhan dia rela
Menghitung hari-hari
Mengenangkan kembali Perginya
Bertemu Ilahi Bilakah pasti

Ayah
Demi Tuhan ku bersyukur
Petunjuk-Nya menyedarkan kita
Meskipun dosa
Tiap hari ku pinta
Agar bersih
Semuanya

Penderitaan
Dan perjuangan
Jasamu
Tetap ku kenang

Suatu yang sedih
Bergumpal di hati
Tiada
Mampuku beri
Hanya doa terukir
Setulusnya murni Ku pinta
Pada-Mu Ilahi
Setiap hari

Ayah
Demi Tuhan ku bersyukur
Petunjuk-Nya menyedarkan kita
Meskipun dosa
Tiap hari ku pinta
Agar bersih
Semuanya

Penderitaan
Dan perjuangan
Jasamu
Tetap ku kenang
Al-Fatehah buat Allayarham Mohd Tarmidi Bin Hassan
(12.04.1951 - 19.09.2006)